Internship? Why Not. (Part 2)

Assalamualaikum...
Long time no see my super blog! Saya ketinggalan jauh dari teman-teman :)) Disini saya mau melanjutkan janji saya bercerita tentang internship saya di sebuah KAP di Surabaya. Dare to read that? Xoxo.

 
Credit: Google
Oh ya kelupaan karena ceritaku di postingan sebelumnya hari Sabtu, padahal hari Jum'at ada hal lucu seru. Pagi-pagi baru datang. Mungkin 08.30 tapi kantor sudah ramai. ADA RAPAT! Saya ingat betul ke atas dan ada mas Rochim dan mas Yanis. Terus disuruh turun untuk ikut rapat. Baiklah rapat saya hanya mendengarkan karena tidak tahu apa maksudnya. Namun.. setelah rapat... Bapak buka obrolan "Anak baru mana? Kamu kosong kan hari ini? Ayo ke klien A". Deg! KAGET! BANGET! Apa yang harus aku lakukan. "Kamu siapa Rochim, bantu temanmu..". Fiuuuh finally sama mas Rochim. At least ada yang bantu aku. Baiklah karena hari Jum'at, rata-rata mbak mas auditor tidak ke klien dengan alasan auditee pulang lebih awal. Akhirnya mobil bisa dipakai bebas! Saya sama mas Rochim diantar ke klien sama pak Suryo. Ternyata... kita cuma nganter surat perikatan. Ya, engagement letter yang kita pelajari di Auditing 1. Dan nganternya sampai dekat Juanda. Aku sempat membatin sih.. jauh amat gak kurang jauh.. kenapa gak di double aja.. nganter kertas doang kenapa gak email aja.. dan banyak hal lain. Dan ketika mau balik ke kantor, ada yang menelpon Pak Suryo. Singkat cerita, yang menelpon istri Bapak dan minta diantar ke bandara. Alhasil, mas Rochim diturunkan di PLN Ahmad Yani untuk jum'atan disana lalu saya ikut Pak Sur antar ibu ke bandara, lalu menjemput kembali mas Rochim dan ke kantor. Cuma ngantar engagement letter sampai sore. Kami tiba di kantor jam 3 sore kira-kira. Dan sampai di kantor, taraaaaa... paket lengkap banget intern-nya. Ada Rasyid, mas Tighfar, Mas Irfan, Mbak Lalak, dan Mas Raka. Semua lagi sibuk sama laptop masing-masing. Ada yang nugas, ada yang youtube-an :') (tapi asli wifi lantai 3 kenceng banget). Dan gak lama kami pulang.. yeyyy!

Begitu banyak kejadian yang menyenangkan di kantor. Mulai dari bau bangkai, telepon yang bunyi dan rebutan angkat, makan-makan bersama, cari audit file sampai naik-naik, desak-desakan di mobil (pernah ya ke klien naik mobil avanza satu isi 9 orang :') udah gede-gede loh padahal), nunggu klien seharian, jaga bapak di rumah sakit, vouching voucher klien yang banyak, stock opname barang klien di gudang, memindah ledger, membuat audit ordner, konflik dengan mas Rochim, bolosan, dan masih banyak lagi.

Karena dari tadi dan kemarin cerita bahagia terus, sekarang mau cerita konflik dalam kerja. Namanya kerja, gak semua mulus seperti noona-noona korea. Yah! Bumbu itu pasti sebagai penyedap rasa. Dipenghujung hari magangku, aku harus menghadapi masalah sepele yang berdampak pada hubungan dengan masku sendiri, mas Rochim. Berawal dari kegiatan vouching di salah seorang klien, karena besoknya libur, alhasil harus ngebut mengambil pekerjaan di gudang. Namun, memang terburu-buru adalah hal yang dilarang Allah sesuai dengan sabda Rasulullah SAW. 
"Tidak tergesa-gesa atau ketenangan datangnya dari Allah, sedangkan tergesa-gesa datangnya dari syaitan"
Akhirnya ketika selesai, kita tidak menata dengan baik. Secara pribadi, aku merasa sudah menata dengan baik. Namun, aku tidak tahu bagaimana treatment Rasyid dan Mas Rochim di gudang. Meskipun sama-sama di gudang, namun kami ada di rak yang berbeda. Hingga dua hari setelahnya, yang masuk senior kami (aku izin ke Bali). Seniorku langsung WA aku.. dan bilang dapat komplain dari klien karena gudang diberantakin. Aku langsung lemas. Komplain dari klien adalah hal yang buruk! Secara pribadi saya langsung memberi pembelaan atas diri saya. Dan alhasil aku menyebutkan nama Rasyid dan Mas Rochim sebagai pelakunya. Hingga akhirnya aku dapat chat line dari mas Rochim sebagai bentuk kemarahan dan keegoisanku yang menganggap kalau dia dan Rasyid salah. Dia memarahiku panjang kali lebar kali tinggi. Menganggap organisasiku selama ini non-sense karena keegoisanku.
Ya aku mengakui aku salah karena sudah egois namun fakta berbicara. Yang Maha Melihat hanya Allah.. Waullahualam bisawwab. Setelah kejadian itu, hubunganku sedikit rentan dengan mas Rochim hingga beberapa minggu dan alhamdulillah sekarang sudah kembali normal. Sama-sama salah, sama-sama memaafkan. Alhamdulillah..

---

Karena itu sungguh banyak pelajaran yang aku dapatkan dari program magang ini. Terlebih dari hardskill yang aku dapatkan dikampus harus saya implementasikan, dan juga softskill yang aku dapatkan ketika berorganisasi. Lambat laun ketika bekerja, teamwork benar-benar sangat diperlukan. Tidak ada backing up dari yang lain. Semuanya mandiri. Selain itu tidaknya cepat negative thinking. Menjadi open minded dan sabar juga sangat diperlukan. Kombinasai yang tepat untuk menjadi seseorang yang cukup perfect.
Jika kampus kamu memfasilitasi kegiatan magang, ikutilah program tersebut. Banyak pengalaman dan pelajaran disana. Unexpected events yang akan membentuk kamu biasanya akan terjadi  disini, pasti! Jangan ragu untuk mencoba hal yang baru. Let's left the comfort zone and discover the new world!


Salam hangat yang rindu kehangatanmu,
Adelia

Comments

Popular posts from this blog

Welcome, 2018!

Internship? Why Not. (Part 1)