Arti dari Hati-Hati

       Bruuuukkk!! Buku-buku berjatuhan. Dinar mengambil kembali buku-buku yang berserakan di sekitar kakinya. Seseorang di depannya (yang tentu saja menabraknya) turun langsung untuk membantunya. Sekiranya sudah cukup, Dinar kembali berdiri dengan beberapa buku di tangannya. Seseorang di depannya juga berdiri, tanda buku di bawah sudah habis.
       "Afiiiiid!! Resek ya. Lain kali kalo jalan liat-liat. Jangan cuma dengerin lagu doang..." omel Dinar, kesal. Afid cengengesan sambil menyerahkan sisa buku yang dapat diraihnya.
    "Iya ya.. Kamu juga. Kecil-kecil jangan bawa buku sebanyak ini sendirian..." kata Afid setengah cengengesan, setengah mengejek. Dinar menyipitkan matanya tanda ingin segera melemparkan semua buku yang ada di kedua tangannya ke hadapan Afid. Afid seperti membaca apa yang Dinar ingin lakukan, dia meninggalkan Dinar sambil cengengesan nakal. 
      Tak sampai 5 detik dia menoleh ke arah Dinar. "Lain kali hati-hati ya....". Sebuah senyuman tersungging dari bibirnya yang tipis. Deg! Dinar merasakan aliran darahnya berhenti untuk beberapa detik. Nafasnya seolah-olah enggan untuk masuk ke hidungnya. Terasa seperti ada yang mencekat di tenggorokannya. Kedua tangannya serasa tak mampu lagi menompang buku-buku yang dipegangnya. Kedua kakinya gemetaran tanda ingin terkulai lemas..... Senyuman itu ~
    HapHapHap Dengan segera Dinar membuyarkan lamunannya dan membalas senyuman Afid. Afid melambaikan tangannya lalu dengan cepat membalikan badannya untuk melangkah ke tempat yang lebih jauh. Dinar melihat Afid dari belakang. Tiba-tiba muncul sebuah senyuman malu-malu.............

Comments

Popular posts from this blog

Welcome, 2018!

Internship? Why Not. (Part 1)

Internship? Why Not. (Part 2)