Pemilik Senyumanku

       Bleg-Bleg-Bleg. Gak bisa tidur. Aku sudah beberapa memutar posisi tidurku. Lampu kamar seperti menggodaku untuk membuka mata. Akhirnya aku membuka mataku. Masih malam. Aku memutar badanku mengarah jendela kamar. Kupandangi gorden putih itu. Entah ada angin apa yang berhembus dibelakangku untuk mengajakku beranjak dari pulau kapuk itu. Aku menyerah. Aku bangun dari kasurku dan berjalan menuju jendela itu. 
       Kubuka gorden putih itu. Hanya ada hamparan padang rumput yang luas. Seperti biasanya. Namun malam ini ada yang berbeda. Langit! Ya langit malam ini begitu indah~ Aku tersenyum. Kubuka jendela itu dan aku duduk disitu. Angin malam masuk menusuk tulangku namun itu tak merubah posisiku. Bintang yang bertebaran seperti berusaha atau mungkin berebutan untuk berada di dekat bulan. Seperti berusaha menunjukkan yang terbaik di depan bulan. Aku terseyum. Terhanyut dalam suasana.............  
     Otakku seperti berotasi mengelilingi wajahmu. Lagi-lagi mengingatmu. Dan lagi-lagi-lagi juga aku tersenyum. Bintang-bintang diatas banyak. Iya banyak seperti cerita diantara kita. Pertama kali disaat yang gak terduga, kita sama-sama datang ke ruang guru karena kehilangan kunci sepeda motor. Itu kunciku! Kuncimu disembunyiin temenmu, kan? Lagi-lagi aku tersenyum. Terus saat yang gak terduga lagi, kita mengambil buku paket baru di perpustakaan. Kali ini aku tersenyum kecut. Harusnya kelasku dulu yang dapet buku paket tapi kamu main ambil aja. Semenjak saat itu aku mulai stalking... Mencari tau tentang kamu... Semuanya berjalan cepat hingga akhirnya kita satu organisasi. Sebagai wakil dari yang yang lain. Kita semakin dekat karena tugas kita. Dengan wibawamu, kamu bawa kita mencapai prestasi yang gemilang. Kamu sukses buat aku terpesona! Aku tersenyum kecil... Lagi-lagi otakku membuka lembaran-lembaran tentang kamu. Begitu banyaknya kegiatan yang kita lakukan bersama. Mengingatnya aku terbang melayang.....~Namun tiba-tiba semuanya gelap!

..................................................................................................................................................................

      Sinar matahari mulai menembus jendela. Aku pelan-pelan membuka mataku. Penglihatanku terlihat masih berantakan. Jendela bis bertaburan cahaya matahari. Pemandangan di jalanan sangat indah. Sawah bertebaran dimana-mana.
         "Sudah bangun?" Suara itu memecah kekagumanku. Aku menoleh. Kamu!!! "Tadi malem kamu mimpi apa kok senyum-senyum terus?" Aku cuma bisa menahan senyum. Keliatannya aku masih memperbaiki pikiranku yang masih melayang. 
       "Ayo cepet habis gini sampai Borobudur... Aku bantu?" Aku tersenyum sangat lebar. Nah! Aku sudah lagi mendapatkan nyawaku! Study tour ini membuat aku dan kamu bersama. Lagi-lagi kamu! Kamu yang aku mimpikan... Ya kamu yang sudah ada di sampingku semenjak kemarin sore.... Kemarin, seminggu yang lalu.... Sebulan yang lalu :)

Comments

Popular posts from this blog

Welcome, 2018!

Internship? Why Not. (Part 1)

Internship? Why Not. (Part 2)